Randomly Comeback!

01.52.00


Tepat di hari yang sama 3 tahun yang lalu saya menulis mengenai kartini (a.k.a tulisan ini ada draft hampir 1 bulan, karena tidak cukup pd untuk posting). Tulisan tersebut sekaligus menjadi postingan terkahir di blog ini hahaha. Dan diulang tahun Kartini yang ke-137 kali ini saya mulai kembali menulis, karena hipotesanya menulis dapat mengurangi stress yang dirasakan, sekaligus terinspirasi oleh salah teman kantor yang hobi menulis. Meskipun kali ini saya benar-benar tidak tahu apa yang ingin saya tuliskan, jadi sudah pasti ini akan jadi tulisan random atas apa yang mengganjal dalam otak saya, tentu pola penulisan yang kemungkinan besar tidak runtut karena kelateral-an saya yang sudah keterlaluan L. Kebetulan beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan beberapa teman kuliah, teman satu organisasi yang dulunya sering membantu membuat otak saya tetap terjaga. Kali ini kami lebih banyak berdiskusi mengenai kebahagiaan dan esensi hidup *tsaaaah, tidak seperti sebelumnya yang lebih sering membahas masalah politik dan target-target hidup (meskipun akhir-akhirnya tetap membahas soal geopolitik Indonesia). Dan percakapan itu masih membekas hingga saya pulang, yang pada akhirnya membawa saya untuk berkontemplasi tentang apa yang sesungguhnya saya harap dan kejar dalam hidup. Saya dengan berbagai macam rencana hidup, bekerja setelah lulus kuliah demi mendapat pengalaman, kemudian mengejar beasiswa keluar negeri sebelum menikah (?), dan menjadi dosen. Secara garis besar itu adalah mimpi-mimpi yang ingin saya capai, namun nyatanya itu bukan harapan yang sungguh-sungguh timbul dari hati saya. Sederhana, saya hanya ingin menjadi manusia yang “njawani”, manusia yang mampu menempatkan diri dimanapun dia berada, mampu memposisikan diri dengan siapapun dia bersama. Menghormati semua orang tanpa kecuali, welas asih dan mendapat ketenangan melalui rasa syukur yang terus dipanjatkan. Bahkan kalau ditelisik lebih dalam, tujuan menjadi dosen pun disebabkan keinginan untuk terus berkembang dan memperdalam ilmu lewat memberi, saya ingin mendapatkan akses seluas-luasnya untuk dapat bertukar pikiran dengan para akademisi dan anak muda dengan berbagai pemikiran barunya yang pasti akan terus berkembang dan berubah, saya tidak ingin menjadi pecundang yang takut pada perubahan. Sedang saya saat ini? Masih selalu canggung saat masuk ke area baru, dan terkadang apa yang ingin saya lakukan, apa yang seharusnya saya lakukan, dengan apa yang ternyata saya lakukan masih sering belum selaras. Semoga Allah selalu membimbing kita semua menjadi manusia yang lebih baik

You Might Also Like

1 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe